Kategori: Uncategorized

  • LAPORAN PENYAKIT MENULAR Minggu Ke 38

    UPTD Puskesmas Ahmad Yani
    Minggu ke-38 Tahun 2025

    1. Data Kunjungan

    Total kunjungan masyarakat ke UPTD Puskesmas Ahmad Yani pada minggu ke-38 tercatat sebanyak 746 kunjungan.

    2. Kasus Penyakit Menular

    Berdasarkan hasil pencatatan, jumlah penderita penyakit menular pada periode ini adalah sebagai berikut:

    NoJenis PenyakitJumlah KasusPersentase (%)
    1Diare111,47 %
    2Demam Berdarah Dengue (DBD)30,40 %
    3Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)14018,77 %
    4Pneumonia70,94 %
    5Tuberkulosis (TB)10,13 %

    Total kasus penyakit menular: 162 kasus (21,71% dari total kunjungan).

    3. Analisis Singkat

    • ISPA masih mendominasi dengan 140 kasus (18,77%), menunjukkan tingginya beban penyakit pernapasan pada masyarakat.
    • Diare sebanyak 11 kasus (1,47%), masih memerlukan pengawasan sanitasi dan edukasi PHBS.
    • Pneumonia terlapor 7 kasus (0,94%), penting diwaspadai karena dapat berisiko berat terutama pada balita dan lansia.
    • DBD sebanyak 3 kasus (0,40%), tetap perlu kewaspadaan karena berpotensi menimbulkan KLB.
    • TB dengan 1 kasus (0,13%), meskipun sedikit namun memerlukan pemantauan dan pengobatan jangka panjang.

    4. Rekomendasi

    1. Peningkatan penyuluhan kesehatan untuk pencegahan ISPA dan pneumonia, termasuk etika batuk, penggunaan masker, dan kebersihan rumah.
    2. Pemantauan sanitasi lingkungan untuk menekan kasus diare melalui promosi PHBS dan akses air bersih.
    3. Gerakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) guna mengurangi risiko penularan DBD.
    4. Surveilans TB dengan deteksi dini dan penguatan program pengobatan (DOTS).
    5. Koordinasi lintas sektor dalam upaya pencegahan penyakit menular, terutama yang berpotensi menimbulkan KLB.
  • Mengenal Penyakit Jaundice (Penyakit Kuning): Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

    Jaundice, atau yang lebih dikenal di masyarakat sebagai penyakit kuning, adalah kondisi medis yang ditandai dengan menguningnya kulit, bagian putih mata (sklera), dan selaput lendir lainnya. Warna kuning ini muncul akibat penumpukan bilirubin, zat berwarna kuning yang berasal dari proses pemecahan sel darah merah.


    ๐Ÿฆ  Apa Penyebab Jaundice?

    Jaundice bukanlah penyakit, melainkan gejala dari kondisi medis lain. Beberapa penyebab umum meliputi:

    • Gangguan hati, seperti hepatitis atau sirosis
    • Sumbatan saluran empedu, karena batu empedu atau tumor
    • Kelainan darah, seperti anemia hemolitik
    • Infeksi atau kelainan bawaan pada bayi baru lahir

    โš ๏ธ Gejala Jaundice yang Perlu Diwaspadai

    Beberapa gejala utama dari jaundice meliputi:

    • Kulit dan mata tampak menguning
    • Urine berwarna gelap seperti teh
    • Feses berwarna pucat atau abu-abu
    • Gatal-gatal di seluruh tubuh
    • Mual, kelelahan, atau nyeri di perut kanan atas (tergantung penyebab)

    ๐Ÿ‘ถ Jaundice pada Bayi Baru Lahir

    Bayi baru lahir sering mengalami jaundice ringan, yang umumnya normal dan akan hilang sendiri dalam beberapa hari. Namun, jika kadar bilirubin terlalu tinggi, bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti kerusakan otak (kernikterus). Oleh karena itu, pemantauan oleh tenaga medis sangat penting.


    ๐Ÿฉบ Bagaimana Cara Mengatasi Jaundice?

    Penanganan jaundice tergantung pada penyebab utamanya. Beberapa langkah yang umum dilakukan antara lain:

    • Obat-obatan untuk infeksi atau peradangan hati
    • Operasi atau tindakan medis jika terjadi sumbatan saluran empedu
    • Transfusi darah pada kasus anemia hemolitik berat
    • Fototerapi (terapi sinar biru) pada bayi baru lahir

    ๐Ÿ’ก Kapan Harus ke Dokter?

    Segera konsultasikan ke dokter jika kamu atau anggota keluarga mengalami:

    • Perubahan warna kulit/mata menjadi kuning
    • Urine gelap dan tinja pucat
    • Rasa lelah ekstrem dan nyeri perut
    • Bayi tampak sangat kuning dalam 24 jam pertama setelah lahir

    โœจ Kesimpulan

    Jaundice adalah gejala yang tidak boleh diabaikan. Meskipun pada beberapa kasus bisa ringan dan sembuh sendiri, namun jika disebabkan oleh gangguan hati atau saluran empedu, perlu penanganan medis segera. Deteksi dini dan perawatan yang tepat bisa mencegah komplikasi serius.

  • ๐Ÿฅ LAPORAN PENYAKIT MENULAR MINGGUAN

    Minggu ke-29 Tahun 2025
    UPTD Puskesmas Ahmad Yani


    ๐Ÿ“… Periode Laporan:

    Tanggal: 14 Juli โ€“ 20 Juli 2025
    Minggu Epidemiologi ke-29


    ๐Ÿ“Š Jumlah Kunjungan Pasien:

    Total pasien yang datang: 515 orang


    ๐Ÿ“Œ Kasus Penyakit Menular yang Dilaporkan:

    NoJenis PenyakitJumlah KasusKeterangan
    1Diare Akut9 kasusICD-10: A09
    2Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)66 kasusICD-10: J06.9
    3Tuberkulosis (TB Paru)1 kasusICD-10: A15.0

    ๐Ÿ“‹ Catatan Tambahan:

    • Tidak terdapat kasus AFP pada minggu ini.
    • Tidak terdapat Kejadian Luar Biasa (KLB).
    • Promosi kesehatan dan edukasi PHBS terus dilakukan, khususnya dalam pencegahan diare dan ISPA.

    ๐Ÿ–Š๏ธ Petugas Pelapor:

    Nama: Amir Fathin Amd.Kes
    Jabatan: Petugas Surveilans Puskesmas
    Tanggal Laporan: 21 Juli 2025

  • ๐Ÿ—“๏ธ Laporan Pelayanan Puskesmas โ€“ Minggu ke-28

    Tanggal: 07 sd 12 Juli 2025
    Lokasi: UPTD Puskesmas Ahmad Yani


    ๐Ÿ“Š Jumlah Kunjungan Pasien

    Pada minggu ke-28 ini, Puskesmas kami telah melayani sebanyak:

    • Total Pasien: 524 orang
    • Kasus Diare: 16 pasien
    • Kasus ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut): 58 pasien

    โš ๏ธ Catatan Kesehatan Masyarakat

    Kami mencatat bahwa kasus diare dan ISPA masih menjadi dua penyakit menular terbanyak yang dikeluhkan oleh masyarakat pada minggu ini. Hal ini menandakan pentingnya kesadaran bersama dalam menjaga kebersihan diri, lingkungan, dan pola makan.


    ๐Ÿงผ Himbauan untuk Warga

    Kami mengimbau kepada seluruh warga untuk:

    1. Selalu mencuci tangan sebelum makan dan setelah menggunakan toilet.
    2. Pastikan makanan yang dikonsumsi bersih dan dimasak dengan sempurna.
    3. Jaga daya tahan tubuh dengan pola makan bergizi dan cukup istirahat.
    4. Gunakan masker saat sakit atau berada di keramaian untuk mencegah penyebaran ISPA.

    โœจ Mari kita jaga kesehatan bersama. Lebih baik mencegah daripada mengobati!

    Untuk pemeriksaan lebih lanjut atau keluhan kesehatan lainnya, silakan datang ke Puskesmas kami atau hubungi petugas kesehatan terdekat.

  • ๐Ÿฆ  Waspada! Virus Hanta Serang Warga Bandung Barat

    Bandung Barat, 7 Juli 2025 โ€“ Dinas Kesehatan setempat mengonfirmasi adanya kasus virus Hanta yang menyerang seorang warga di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Pasien tersebut dilaporkan mengalami gejala demam tinggi, nyeri otot, dan sesak napas, yang kemudian diperiksa lebih lanjut dan teridentifikasi sebagai infeksi virus Hanta.

    ๐Ÿ“Œ Apa Itu Virus Hanta?

    Virus Hanta adalah virus yang ditularkan melalui paparan urin, air liur, atau kotoran tikus yang terinfeksi. Penularan ke manusia biasanya terjadi melalui:

    • Menghirup debu yang terkontaminasi kotoran tikus
    • Kontak langsung dengan tikus atau lingkungan yang terkontaminasi
    • Makanan yang terkontaminasi kotoran tikus

    โš ๏ธ Gejala yang Perlu Diwaspadai:

    • Demam mendadak
    • Sakit kepala berat
    • Nyeri otot (terutama punggung dan paha)
    • Mual dan muntah
    • Sesak napas (pada tahap lanjut)

    ๐Ÿ”Ž Tindakan yang Dilakukan:

    Puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat telah melakukan penyelidikan epidemiologi, penyemprotan desinfektan di lingkungan rumah pasien, serta memberikan edukasi kepada warga sekitar untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

    ๐Ÿ›‘ Imbauan kepada Masyarakat:

    1. Jaga kebersihan rumah dan dapur, terutama hindari adanya sisa makanan terbuka yang dapat mengundang tikus.
    2. Gunakan masker dan sarung tangan saat membersihkan tempat yang mungkin terkontaminasi kotoran tikus.
    3. Segera periksakan diri ke puskesmas jika mengalami gejala yang mencurigakan.

    Tetap waspada, tetapi jangan panik. Pencegahan utama adalah menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari kontak dengan tikus. Untuk informasi dan edukasi lebih lanjut, kunjungi website kangcepi.space atau hubungi layanan kesehatan lingkungan terdekat.

  • ๐Ÿ“Š Laporan Jumlah Kejadian Penyakit โ€“ Minggu ke-27

    Puskesmas Ahmad Yani โ€“ Kota Bandung

    Pada minggu ke-27 tahun ini, sebanyak 593 pasien telah datang berobat ke Puskesmas Ahmad Yani. Dari jumlah tersebut, tercatat beberapa penyakit menularl yang dilaporkan oleh petugas kesehatan, sebagai berikut:

    ๐Ÿ” Data Penyakit Menular yang Tercatat:

    Jenis PenyakitJumlah Kasus
    ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)78
    Diare12
    Campak2
    Pneumonia1
    Tuberkulosis (TB)1

    ๐Ÿ“ Total Kunjungan Pasien: 593 orang

    Puskesmas Ahmad Yani terus melakukan upaya pemantauan, pencegahan, dan penanganan penyakit menular maupun tidak menular secara berkesinambungan. Masyarakat diimbau untuk tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta segera memeriksakan diri bila mengalami gejala sakit.


    ๐Ÿ’ก Tips Sehat Minggu Ini:

    Selalu cuci tangan pakai sabun sebelum makan dan setelah buang air, hindari kontak dengan orang yang sedang sakit, serta pastikan imunisasi anak terjadwal lengkap.

    Untuk pertanyaan atau konsultasi, silakan kunjungi langsung Puskesmas Ahmad Yani atau akses layanan digital kami melalui website kangcepi.space.

  • ๐Ÿฉบ Gejala & Pencegahan Varian COVID-19 MB.1.1

    ๐Ÿ“Œ Tentang Varian MB.1.1

    Varian MB.1.1 adalah turunan dari Omicron yang saat ini menjadi perhatian karena penyebarannya yang lebih cepat dan gejala yang sedikit berbeda dibanding varian sebelumnya. Meski sebagian besar kasus bersifat ringan, pencegahan dan deteksi dini tetap sangat penting.


    ๐Ÿ˜ท Gejala Umum MB.1.1

    Beberapa gejala yang sering dilaporkan pada varian MB.1.1:

    Gejala Ringan – Sedang:

    • ๐Ÿ”น Sakit tenggorokan
    • ๐Ÿ”น Batuk kering
    • ๐Ÿ”น Demam ringan
    • ๐Ÿ”น Hidung tersumbat atau pilek
    • ๐Ÿ”น Nyeri otot atau kelelahan
    • ๐Ÿ”น Sakit kepala
    • ๐Ÿ”น Hilangnya indera penciuman (lebih jarang)

    Gejala Berat (Perlu perhatian medis segera):

    • ๐Ÿ”บ Sesak napas
    • ๐Ÿ”บ Nyeri atau tekanan di dada
    • ๐Ÿ”บ Kebingungan atau sulit bangun
    • ๐Ÿ”บ Warna bibir/kuku kebiruan (tanda kekurangan oksigen)

    ๐Ÿ’ก Gejala bisa berbeda pada setiap individu, terutama pada lansia, anak-anak, atau orang dengan kondisi medis tertentu.


    ๐Ÿ›ก๏ธ Cara Pencegahan

    Berikut langkah penting untuk mencegah penularan varian MB.1.1:

    โœ… Protokol 5M:

    1. Memakai masker dengan benar (terutama di ruang publik dan transportasi)
    2. Mencuci tangan secara rutin dengan sabun/hand sanitizer
    3. Menjaga jarak minimal 1 meter
    4. Menjauhi kerumunan atau ruangan berventilasi buruk
    5. Mengurangi mobilitas saat tidak sehat

    ๐Ÿ’‰ Vaksinasi dan Booster:

    • Segera vaksin jika belum lengkap
    • Ambil booster (terutama lansia dan kelompok rentan)
    • Vaksin masih terbukti mengurangi risiko gejala berat

    ๐Ÿ  Isolasi Mandiri Jika Terpapar:

    • Isolasi minimal 5โ€“7 hari
    • Gunakan masker di rumah
    • Pantau saturasi oksigen dan suhu tubuh secara berkala

    ๐Ÿงญ Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Gejala?

    1. Cek gejala online melalui form di halaman ini
    2. Lakukan tes COVID-19 di fasilitas kesehatan terdekat
    3. Hubungi dokter atau gunakan layanan telekonsultasi
    4. Jangan panik โ€” isolasi dengan pengawasan

    ๐ŸŽฏ Deteksi dini = peluang sembuh lebih besar, penyebaran lebih kecil.

  • ๐Ÿฆ  Waspadai Varian Baru COVID-19: MB.1.1

    Dipublikasikan: 9 Juni 2025
    Kategori: Kesehatan | COVID-19 Update

    Apa Itu Varian MB.1.1?

    Varian MB.1.1 adalah turunan terbaru dari virus SARS-CoV-2 yang saat ini mulai menyebar di beberapa wilayah di dunia, termasuk Indonesia. Varian ini merupakan hasil mutasi dari garis keturunan Omicron dan menunjukkan beberapa perbedaan dalam gejala serta potensi penyebaran dibandingkan dengan varian sebelumnya.

    Ciri Khas Varian MB.1.1

    Berdasarkan data awal dari berbagai pusat penelitian, MB.1.1 menunjukkan karakteristik berikut:

    • Lebih cepat menular dibandingkan subvarian sebelumnya.
    • Gejala dominan: sakit tenggorokan, batuk kering, kelelahan, dan demam ringan.
    • Kasus berat lebih sering terjadi pada kelompok lansia dan penderita komorbid.
    • Resisten sebagian terhadap imunitas dari infeksi sebelumnya, namun vaksin booster masih efektif dalam mencegah gejala berat.

    Apakah Saya Perlu Khawatir?

    Masyarakat tidak perlu panik, namun kewaspadaan sangat penting. Seperti varian lainnya, MB.1.1 dapat dikendalikan dengan penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi yang tepat.

    Langkah Pencegahan

    โœ… Gunakan masker di tempat umum
    โœ… Sering mencuci tangan dengan sabun
    โœ… Jaga jarak fisik minimal 1 meter
    โœ… Segera lakukan vaksinasi atau booster
    โœ… Hindari kerumunan jika sedang tidak sehat

    Layanan Terkait

    Jika Anda merasa memiliki gejala atau pernah kontak dengan pasien positif MB.1.1:

    • Gunakan layanan cek gejala online di situs ini
    • Booking tes COVID-19 terdekat
    • Hubungi hotline COVID-19 untuk panduan isolasi dan pengobatan
    • Konsultasi dokter secara daring melalui menu Telemedis

    Update Data Terbaru

    Per 8 Juni 2025:

    • Kasus MB.1.1 di Indonesia: 2.714 (terkonfirmasi)
    • Kematian terkait: 12 kasus
    • Sebaran tertinggi: Jakarta, Bandung, Surabaya

    Pemerintah terus memantau situasi dan memperbarui panduan kesehatan sesuai perkembangan terbaru.


    ๐Ÿ’ก Tetap tenang, tetap waspada. Lindungi diri dan orang-orang terdekat Anda.

  • ๐Ÿฆ  Apa Itu Penyakit Menular? Kenali, Cegah, dan Lindungi Diri Anda!

    Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, parasit, atau jamur yang dapat menyebar dari satu orang ke orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.

    Penyakit ini dapat menyebar melalui:

    • Kontak fisik langsung (misalnya bersin, batuk, sentuhan)
    • Udara (droplet)
    • Makanan dan minuman yang terkontaminasi
    • Gigitan serangga (seperti nyamuk)
    • Kontaminasi benda sekitar (seperti gagang pintu, handuk, dll.)

    ๐Ÿ“‹ Contoh Penyakit Menular Umum:

    • Influenza
    • Tuberkulosis (TBC)
    • COVID-19
    • Hepatitis B & C
    • Diare akibat infeksi
    • Demam Berdarah Dengue (DBD)
    • Cacar air
    • Infeksi Menular Seksual (IMS)

    ๐Ÿ›ก๏ธ Cara Mencegah Penyakit Menular:

    1. โœ… Cuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir
    2. โœ… Gunakan masker di tempat umum atau saat sakit
    3. โœ… Vaksinasi sesuai anjuran pemerintah
    4. โœ… Masak makanan hingga matang sempurna
    5. โœ… Jaga kebersihan lingkungan
    6. โœ… Hindari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit
    7. โœ… Gunakan alat pribadi, jangan berbagi handuk, alat makan, dll.

    ๐Ÿง  Kenapa Pencegahan Itu Penting?

    Penyakit menular bisa menyebar sangat cepat dan memengaruhi banyak orang. Beberapa bahkan bisa berakibat fatal atau menyebabkan komplikasi jangka panjang. Dengan menjaga kebersihan dan menerapkan pola hidup sehat, kita tidak hanya melindungi diri sendiri, tapi juga orang lain di sekitar kita.


    ๐Ÿ“ฃ Penutup

    Pencegahan adalah kunci utama dalam melawan penyakit menular. Yuk, mulai dari langkah sederhana: cuci tangan, pakai masker saat perlu, dan jaga daya tahan tubuh. Karena sehat itu tanggung jawab bersama!


    ๐Ÿ”— Butuh informasi lebih lanjut atau konsultasi kesehatan?

    ๐Ÿ‘‰ Hubungi kami lewat WhatsApp